Text
Perancangan Modul PID Berbasis PLC Pada Sistem PID di Politeknik TEDC Bandung
SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem kendali industri berbasis komputer yang dipakai untuk pengontrolan diberbagai proses yang ada di industri. Kontroler PID (Proportional Integral Derivative controller) merupakan kontroler mekanisme umpan balik yang biasanya dipakai pada sistem kontrol industri. SCADA dan PID sangatlah penting untuk dikuasai bagi lulusan teknik otomasi Politeknik TEDC Bandung, namun Politeknik TEDC Bandung belum memiliki media alat bantu praktik perancancangan sistem SCADA dan PID serta tidak semua dapat mengusai dan dapat merancang sistem scada dan pid dari awal. Perancangan modul pembelajaran scada dan piddi Politeknik TEDC Bandungbertujuan agar hasil tulisan dapat dipergunakan untuk menunjang proses pembelajaran tentang scada dan pid di jurusan teknik otomasi industri Politeknik TEDC Bandung.Dalam Perancangan ini penulis menggunakan PLCOMRON CP1E- N30DR-D sebagai pengontrol sistem dengan ekspansi analog MAD 11 dan temperature sebagai objek. Dalam proses pembuatan judul ini, penulis menemukan cara sederhana dan cepat perancangan sistem scada dan pid dengan mengacu berbagai referensi dan menggunakan metode pendekatan eksperimen. Dari beberapa hasil data pengujian dapat dianalisa bahwa proses perancangan scada dan pid sangat dipengaruhi oleh bentuk plant serta jenis dan spesifikasi komponen yang digunakan. Waktu pencapaian dari proses menuju set point kurang maksimal dikarenakan jumlah aktuator (lampu sebagai pemanas) tidak sebanding dengan ukuran kotak aktuator. Ukuran luas kotak inkubator membuat penyebaran panas menjadi sedikit lebih sulit karena panas yang dihasilkan dari aktuator lampu tidak menyebar secara langsung mengisi keseluruhan ruangan. Maka dari itu harus adanya hubungan dan kesinambungan antara karakteristik proses dari komponen yang digunakan (spesifikasi), fungsi, persamaan proses, dan tuning pid yang di input pada program.Settling time didapat 370 detik pada percobaan pertama yang cuma memakai proportional sebesar 50 sedangkan didapat 440 detik pada percobaan kedua dengan proportional sebesar 524 integral 75 dan derivatif 41, percobaan pertama lebih cepat mencapai rise time, time constant dan settling time tapi tidak menyentuh set point sedangkan percobaan kedua menyentuh set point dan stabil presisi.Berdasarkan hasil data dan pembacaan grafik karakteristik proses ini dapat dimaksimalkan dengan menambahkan jumlah aktuator sehingga pencapaian titik set point dapat diraih lebih cepat dengan posisi lampu yang tidak mempengaruhi hasil. Dapat disimpulkan tulisan ini dapat dijadikan modul pembelajaran perancangan sistem scada dan pid.
Kata kunci : PLCOMRON CP1E- N30DR-D, SCADA, PID
TOI.200003 | TOI 420 MUH p | My Library | Available |
No other version available