Text
Perancangan Poros dan Pasak pada Mesin Komposter
Sampah menjadi permasalahan serius di berbagai kota besar di Indonesia. Berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017, komposisi sampah didominasi oleh sampah organik yakni mencapai 60%. Padahal sampah merupakan sumber penyakit, pencemaran lingkungan dan sumber masalah lainnya. Melihat permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk membahasnya dalam Tugas Akhir (TA). Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah poros dan pasak untuk menunjang kerja mesin komposter dalam skala rumah tangga yang aman digunakan sehingga sampah organik untuk setiap rumah tangga dapat langsung diolah dan dijadikan kompos yang bisa dimanfaatkan lebih lanjut. Metode perancangan poros dan pasak pada mesin komposter, meliputi: perhitungan torsi dan daya yang dibutuhkan mesin komposter serta menentukan perhitungan unit transmisi. Unit transmisi yang akan dibahas dalam tugas akhir ini antara lain, poros dan pasak. Desain poros dan pasak dirancang dengan menyesuaikan penggunaan beban pada mesin komposter. Torsi yang dibutuhkan pada mesin komposter ini adalah 1.16 Nm dengan daya mesin 0.31 HP atau 0,228 kW. Dengan kebutuhan torsi dan daya mesin komposter didapatkan hasil; Bahan poros baja karbon S30C dengan diameter minimal poros 15.30 mm dan dipilih 20 mm untuk menentukan dimensi pasak yang aman. Pengujian poros berdasarkan perhitungan tegangan geser dan tegangan puntir. Dimensi pasak yang didapat panjang 20 mm, lebar 6 mm, dan tinggi 6 mm, dengan bahan batang baja S45C-D yang difinis dingin.
Kata kunci: Poros dan Pasak, organik, mesin komposter.
MID.200030 | MID 420 AND p | My Library | Available |
No other version available