Text
Tinjauan Keterlambatan Pelaksanaan Retensi Berkas Rekam Medis Rawat Inap Inaktif Guna Menunjang Penilaian Standar MIRM 10 Akreditasi SNARS Di RSUD Soreang
Keterlambatan pelaksanaan retensi berkas rekam medis rawat inap dari aktif ke inaktif di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang, ditemukan 20.742 berkas rekam medis yang sudah inaktif yang belum di retensi dan terdapat 99 berkas rekam medis rawat inap yang masih tersimpan diruang penyimpanan rekam medis aktif. Berkas rekam medis yang ditemukan ini merupakan berkas rekam medis 2015, yang harusnya sudah di retensi pada tahun 2020. Metode penelitan yang digunakan adalah menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Informan dalam penelitian ini adalah 1 orang petugas penyimpanan, 1 orang petugas retensi dan kepala rekam medis. Instrument penelitian menggunakan pedoman wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan retensi belum berjalan sesuai standar prosedur operasional (SPO) rumah sakit, point 1 yaitu terdapat regulasi tentang jangka waktu penyimpanan berkas rekam medis pasien, serta data dan informasi lainnya terkait dengan pasien, point 2 yaitu rentang waktu penyimpanan berkas rekam medis, dan point 3 yaitu dokumen serta data dan informasi dalam bentuk berkas di retensi setelah melampaui periode waktu penyimpanan sesuai peraturan perundang-undangan. Kesimpulan dan saran peneliti yaitu keterbatasan sumber daya manusia (SDM), kurangnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan retensi rekam medis inaktis. Saran diadakan sosialisasi tentang standar prosedur operasional (SPO) retensi rekam medis, pembentukan petugas khusus yang melaksanakan retensi rekam medis, menghitung ulang beban kerja setiap pegawai, penambahan jumlah petugas rekam medis.
Kata Kunci: Keterlambatan Retensi, Rekam Medis Inaktif
RM 210011 | RM 321 KAR t | My Library | Available |
No other version available