Text
Kajian Pemanfaatan Garam Dapur Dan Garam Himalaya Terhadap Masa Simpan Tahu
Makanan merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia, makanan yang di konsumsi harus memenuhi fungsinya yaitu terdapat nilai gizi. Salah satu makanan yang mengandung gizi adalah tahu. Tahu sudah termasuk makanan pengganti lauk karena tahu menjadi makanan terfaforit bagi orang Indonesia. Rata-rata tahu hanya bertahan hanya 1-2 hari di kondisi biasa (suhu ruang). Alternatif pengawetan tahun dengan pengawet alami dapat mempertahankan mutu tahu. Tujuan penelitian ini menggunakan dua jenis larutan garam untuk mengetahui pengaruh antara larutan garam dapur (NaCL) dengan larutan garam himalaya terhadap tahu selama penyimpanan di kondisi biasa (suhu ruang). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yaitu tanpa variasi sebagai kontrol dengan variasi konsentrasi antara larutan garam dapur (NaCL) (X) 3%; 5%; 7% dan larutan garam himalaya (Y) 3%; 5%; 7% pada perendaman selama 0 hari, 2 hari, 4hari dan 6 hari. Parameter yang dianalisis adalah kadar protein, kadar air, kadar abu, total mikroba dan uji organoleptik tahu (warna, bau, rasa dan tekstur). Penelitian ini sesuai dengan SNI 01-3141-1998. Hasil analisis menunjukan bahwa tidak ada pengaruh konsentrasi larutan garam dapur (NaCL) ataupun garam himalaya berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu, total mikroba dan uji organoleptik tahu. Konsentrasi 7% garam dapur merupakan pengawet terbaik terhadap masa simpan tahu. Adanya lendir, aroma busuk dan perubahan warna merupakan tanda kerusakan pada tahu. Masa simpan tahu lenih naik tidak lebih dari 4 hari.
Kata Kunci: Tahu, Garam Dapur, Garam Himalaya, Konsentrasi Garam
TKIM 220004 | TKIM 322 YUM k | My Library | Available |
No other version available