Text
Pembuatan Edible Film Dari Air Buangan Produksi Tahu Dan Pati Kulit Singkong Menggunakan Asam Sitrat Sebagai Crosslinking Agent
Limbah cair tahu merupakan limbah air hasil buangan pada pembuatan tahu. Limbah cair tahu terdapat beberapa kandungan didalamnya yaitu mengandung protein (23,35%), lemak (5,54%), karbohidrat (26,92%), abu (17,03%), serat kasar (16,53%) dan air (10,53%), limbah cair tahu tersebut bisa dimanfaatkan sebagai edible film (Yahya, 2013). Kulit singkong merupakan limbah yang berasal dari agroindustri pengolahan singkong, kulit singkong bersumber dari tanaman singkong atau ubi kayu yang diperoleh dari bagian kulit dalam. Kulit singkong mengandung cukup karbohidrat dan pati. Edible film merupakan lapisan tipis yang dapat dimakan dan digunakan untuk melapisi bahan pangan yang ramah lingkungan dan mudah terurai oleh mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan edible film dari air buangan produksi tahu dan pati kulit singkong dengan variasi penambahan asam sitrat sebagai crosslinking agent dengan standar acuan Japan Industrial Standard (1975). Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan variasi penambahan asam sitrat 1 % yaitu 10 mL, 20 mL, 30mL. Adapun analisis pengujian meliputi uji kuat tarik, uji elongasi, uji ketebalan, uji ketahanan air dan uji pengemasan dengan cara pencelupan yang diaplikasikan pada potongan buah pir yang telah dikupas.
Kata Kunci: Asam Sitrat, Edible Film, Buah Pir, Kulit Singkong, Limbah Cair Tahu
TKIM 230011 | TKIM 323 AME p | My Library | Available |
No other version available