Text
Peningkatan Efisiensi Pembangkit Dengan Pengoperasian Condition Based Soot Blower Berbasis DCS Di PT. Indonesia Power PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu OMU
Slagging dan fouling merupakan salah satu faktor yang akan mengakibatkan proses heat transfer dari flue gas menuju ke tube-tube boiler terhambat yang merupakan penyebab utama losses yang terjadi pada boiler. Laju pembentukan slagging dan fouling dipengaruhi oleh komposisi batu bara, pola operasi pembakaran, dan posisi masing-masing heat exchanger pada boiler. Dari faktor-faktor tersebut pola pengoperasian adalah faktor terpenting yang dapat dikendalikan oleh operator secara real time, sehingga pengoperasian soot blower dengan condition based akan lebih efektif dibandingkan dengan time based karena dapat menghemat pemakaian steam dan efektif membersihkan tube yang terindikasi kotor sehingga dapat meningkatkan efisiensi pembangkit dan mengurangi kemungkinan terjadinya erosion tube boiler akibat soot blower berlebih.
Metode Tugas Akhir ini adalah dengan melakukan kalkulasi dari parameter-parameter operasi yang tersedia dan membandingkanya dengan baseline. Hasil dari kalkulasi tersebut berupa alarm dan notifikasi pada hmi yang menunjukan kepada operator area mana yang perlu dilakukan sootblow. Setelah diimplementasikan pada sistem DCS terdapat beberapa kendala dalam pengoperasian yang disebabkan karena rusaknya flowmeter 2nd stage SH spray, beberapa sensor temperature dan amperemeter motor APH A sehingga sistem ini belum bisa secara efektif diimplementasikan. Perbaikan belum dapat dilakukan karena tidak dapat dilakukan secara online.
Kata Kunci : Efisiensi, Soot Blower, Condition Based, Boiler
TE.200008 | TE 320 FAJ p | My Library | Available |
No other version available